Tiga Sajak Pendek

i
kembali kucari
keping pecahan wajahku
yang dulu tersusun
waktu menghancurkannya
ketika aku mabuk bayangan arah

ii.
kembali ketemu
wajahku yang tak pernah utuh
bungkam ketika kutanya: mau ke mana?

iii.
kembali sepatuku jebol (dua puluh tahun hidup cuma
cerita saja)

panas aspal jalanan musim buruk
dan matahari yang demam
melelehkan hari-hari besar maupun biasa
Lebaran. Natal. 17 Agustus, ah apakah artinya?
kini kembali. kembali aku tertegun
memandang lingkaranmu.