Tahun 1997

Tujuan Kita Satu Ibu

Tujuan Kita Satu Ibu kutundukkan kepalaku,bersama rakyatmu yang berkabungbagimu yang bertahan di hutandan terbunuh di gunungdi timur sanadi hati rakyatmu,tersebut namamu selaludi hatikuaku penyair mendirikan tugumeneruskan pekik salammu“a luta continua.” kutundukkan kepalakukepadamu kawan yang dijebloskanke penjara negarahormatku untuk kaliansangat dalamkarena kalian lolos dan lulus ujianujian pertama yang mengguncang kutundukkan kepalakukepadamu ibu-buhukum yang bisutelah merampas hak …

Tujuan Kita Satu Ibu Selengkapnya »

Riwayat

                                   – untuk r sungai ini merah dulu airnyaoleh genangan darahkakek nenek kami sungai ini berbuncah duluoleh perlawanandisambut letusan peluru bangkai-bangkai mengapunghanyut dibawa arus ke hilirbangkai kakek nenek kami bangkai-bangkai jepang mengambangdibabat parang kakek nenek kami demi hutan tanah airibu bumi kamigagah beranikakek nenek kamimenyerahkan riwayatnyapada batang-batang pohonsebesar seratus dekapanpada sampan-sampan lincahdari hulu ke hilirmemburu …

Riwayat Selengkapnya »

Catatan

gerimis menderas tengah malam inidingin dari telapak kaki hingga ke sendi-dendidalam sunyi hati menggigit lagiingatsaat pergidan pipi kananmukuciumtak sempat mencium anak-anakkhawatirmembangunkan tidurnya (terlalu nyenyak)bertanya apa mereka saat terjagaakau tak ada (seminggu sudah itusebulan sesudah itudan ternyata lebih panjang dari dari yang kalian harapkan)dada mengepal perasaanwaktu itucuma terbisik beberapa patah katadi depan pintukaulepas akumeski matamu tak …

Catatan Selengkapnya »

Hayati

anak kecilperempuan -2 tahunpulas berpeluk bapak mamaktidur berdinding bangku miringberlampu minyakdisebuli angin berkabut rumahmu kedai kopimandimu air kalisahabatmu bapak ibu tanibergurau di kedaiselepas panen harum duriannanas manisdari hutansatu jamperjalanan kaki hayatibapak mamak ingin bawa kauke maduratanah bapaknya bapakmutanah mamaknya mamakmu tapi kapal-kapal sudah berangkat hayatidari pontianakke madura ratusan kalipulang pergi tapi kapal-kapal sudah berangkat hayatikarena …

Hayati Selengkapnya »

Harimau

aku pernah menyaksikanbanyak orang mendirikan kandanguntuk memelihara harimauyang mereka hidupkan dari ketakutansehingga harimau itu punberanak-pinakdi dalam tempurung kepalanyatapi akuogahmemeliharaaku telah membakarnyaduluwaktu aku bosandan tak mau lagiditakut-takutikarena gelidan hari iniaku semakin gelimelihat orang-orang kebingungankarena harimau itutak mampu mengaum lagimungkin karena capeksebagai gantinyadi mana-manasekarang aku mendengar semakin banyaksuara tawa tapipenguasarisi rupanyakarena itu orang yang berani tertawadiancam dengan …

Harimau Selengkapnya »

Masihkah Kau Membutuhkan Perumpamaan?

  Masihkah Kau Membutuhkan Perumpamaan? Untuk Prof. Dr. W.F. Wertheim pada ulang tahun yg ke-90 (11-11-1997) Waktu aku di geladak kapaldi tengah Laut Jawabersama para TKW dari Malaysiapulang hendak berlebaran di kampungnyaingin aku menulis puisidengan pembukaan: hidup ini sepert lautdan aku ini penumpang yang…tapi apakah hidupku ini masih butuh perumpamaan Waktu aku hendak ke Yogyalewat …

Masihkah Kau Membutuhkan Perumpamaan? Selengkapnya »

Puisi Menolak Patuh

walau penguasa menyatakan keadaan daruratdan memberlakukan jam malamkegembiraanku tak akan berubahseperti kupu-kupusayapnya tetap akan indahmeski air kali keruh pertarungan para jenderaltak ada sangkut pautnyadengan kebahagiaankuseperti cuaca yang kacauhujan angin kencang serta terik panastidak akan mmempersempit atau memeperluas langit lapar tetap lapartentara di jalan-jalan rayapidato kenegaraan atau siaran pemerintahtentang kenaikan pendapatan rakyattidak akan mengubah lapar dan …

Puisi Menolak Patuh Selengkapnya »

Kemarau

ember kosonggentong melompongbaju jemuranseng atap rumahmenyilaukan mata bumi menguapblingsatan anjingkucing kurapdan gelandanganberjingkat-jingkatmelewati restorandan super marketyang mewah dan angkuh ada bau bensindi parkiran mobilada bau parfumsetelah pintu dibanting ada lalat hijaumendengungberputar-putardi kotamu inimencari bangkai barangkali itudirimuatau diriku siapa tahukita telah membusukdiam-diam 1 januari 1997

Tikus

seekor tikuspecah perutnyaterburai isinyaberhamburan dagingnya seekor tikus mampusdilindas kendaraantergeletakdi tengah jalankaki dan ekor terpisah dari badandarah dan bangkainyamenguapbersama panas aspal hitam siapa sukamelihat manusia dibunuhsemena-menaususnya terburai tangannya terkulaiseperti tikus selokanmampusdigebukdibuang di jalandilindas kendaraan kekuasaan sering jauh lebih ganasketimbang harimau hutan yang buaskorbannya berjatuhanseperti tikus-tikuskadang tak berkuburtak tercatatseperti tikusdilindas kendaraan lewat siapa sukaharkat manusiasenilai tikusdiburudigebukditembakseperti tikus …

Tikus Selengkapnya »

Gentong Kosong

parit susuttanah kerontanglangit mengkilau perakmatahari menggosongkan pipi gentong kosongberas segelas cumamasak apa kita hari ini pakis-pakis hijaubawang putih dan garamkepadamu kami berterima kasihatas jawabanmupada sang lapar hari ini gentong kosongairmu keringciduk jatuh bergelontangminum apa hari ini sungai-sungai pinggir hutanyang menolong di panas terikdan kalian pucuk-pucuk muda daun pohon karetyang mendidih bersama ikan teri di pancijadilah …

Gentong Kosong Selengkapnya »