Sajak

sajakku adalah kata-kata
yang mula-mula menyumpal di tenggorokan
lalu dilahirkan ketika kuucapkan

sajakku adalah kata-kata
yang mula-mula bergulung-gulung
dalam perasaan
lalu lahirlah ketika kuucapkan

sajakku
adalah kebisuan
yang sudah kuhancurkan
sehingga aku bisa mengucapkan
dan engkau mendengarkan

sajakku melawan kebisuan

wiji thukul, solo, 1988