kita tambang
dipuntir-puntir kering
pernah ingin lolos dari semua ini
kita tambang
dibuntuti api
bintang nyala berapa detik ibaratnya
pendek sekali
harapan hidup tinggi sekali
-“abu
engkau rindu kematianku
lewat api?”-
abad-abad lalu pun
tak kurang pula yang mati kecewa
kita terbang
lintas jarak sendiri
menuju padam
ibarat bintang dihapus pagi