Buat L.Ch & A.B.

Buat L.Ch & A.B.

darahku mengalir hangat lagi
setelah puluhan jam
sendi-sendi tulangku beku

kurang gerak

badanku panas lagi

setelah nasi sepiring

sambel kecap dan telur goreng

tandas bersama tegukan air

dari bibir gelas keramik yang kau ulurkan dengan senyum manismu

kebisuan berhari-hari
kita pecahkan pagi itu
dengan salam tangan
pertanyaan

dan kabar-kabar hangat

pagi itu

budimu menjadi api

tapi aku harus pergi lagi
mungkin tahun depan
atau entah kapan

akan kuketuk lagi
daun pintumu
bukan sebagai buron

————
Diperkirakan ditulis dalam pelarian antara tahun 1996-1998
baca: http://www.beritasatu.com/budaya/91833-puisi-pelarian-wiji-thukul.html